Kendari, Kongkritnewssultra.com- Kepala BPVP Dr La Ode Haji Polondu dan Kepala Disnakertrans Sultra, La Ode Muhammad Ali Haswandi menggelar rapat koordinasi bertajuk Mengurangi Angka Pengangguran serta Kemiskinan di Sultra melalui Pemberdayaan Alumni Pelatihan Berbasis Kompetensi.
Rapat koordinasi yang berlangsung selama dua hari mulai tanggal 17-18 November 2022 di Same Hotel Kendari digalang Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari bersama Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri (FKLPI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Tahun 2022.
Kepala Disnakertrans Sultra, La Ode Muhammad Ali Haswandi mengatakan, persoalan ketenagakerjaan dan kemiskinan merupakan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh satu lembaga saja, melainkan perlu keterlibatan semua pihak, baik pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten kota, dunia usaha dan industri dan lembaga-lembaga pelatihan.
“Kalau ini ingin kita tuntaskan, maka harus ada kolaborasi yang baik dari semua pihak,” katanya, Kamis (18/11 2022).
Menurutnya yang menjadi persoalan yaitu tingkat penerimaan angkatan kerja yang tidak maksimal, dimana tidak semua jumlah pelamar dapat diterima untuk bekerja akibat kualifikasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau dunia usaha dan industri.
“Kondisi ini merupakan tantangan bagi pemerintah untuk menciptakan calon angkatan kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. Terkait dengan hal tersebut maka peran BPVP Kendari menjadi sangat penting dan menentukan,” jelasnya.
Pihaknya mengaku terus akan mencoba melakukan terobosan untuk memasifkan pemberian pelatihan bagi para calon angkatan kerja di setiap daerah di Sultra dengan melibatkan BPVP Kendari, FKLPI, Pemerintah Provinsi serta pemerintah kabupaten dan kota.
“Kita akan mulai dengan rapat terlebih dahulu, kemudian meminta usulan kegiatan pelatihan apa yang cocok dilaksanakan dari setiap wilayah bekerjasama dengan BPVP Kendari,” tandasnya.
Sementara dalam kesempatan yang sama Kepala BPVP Dr La Ode Haji Polondu dalam sambutannya menegaskan, bahwa persoalan penuntasan atau pengurangan pengangguran dan kemiskinan dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera, hanya dapat dilakukan jika terjalin kerja sama dan kolaborasi yang baik diantara semua pihak terkait.
“Kalau masalah ini kita pikirkan dan kita selesaikan secara bersama secara ikhlas dan tulus dengan kompak maka tidak akan begitu sulit. Apalagi setiap tahunnya kita dapat menciptakan tenaga kerja terampil dan kompeten di Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak lebih dari 3.000 orang,” sebutnya.
Lanjutnya, maka cara yang dapat ditempuh, juga tidak begitu sulit, karena calon angkatan kerja yang memiliki keterampilan berbasis kompetensi alumni pelatihan BPVP Kendari merupakan calon angkatan kerja yang kompeten, siap pakai dan memiliki daya saing.
“Agar tidak membuat tumpul ilmu dan keterampilan yang telah mereka peroleh melalui pelatihan adalah cara terbaik dan mewujudkan itu perlu peran dan partisipasi semua pihak. Cara kerjanya yaitu dengan memberikan bantuan modal peralatan kerja bagi para alumni pelatihan atau membukakan peluang sebesar-besarnya bagi mereka agar terserap di dunia usaha atau dunia industri untuk bekerja menerapkan keterampilan yang telah dimilikinya,” jelasnya.
Ia menjelaskan jika hal itu telah dilakukan oleh PT ASDP Indinesia Fery Cabang Baubau, melalui dana CSR-nya memberikan bantuan peralatan bagi alumni siswa pelatihan yang dilaksanakan di Kabupaten Buton Selatan sebanyak tujuh paket pelatihan atau sebanyak 112 orang.
“Dari tujuh paket pelatihan yang berbeda-beda itu kini para alumninya telah banyak berbuat dan telah menjalankan usahanya secara mandiri. Selain itu PT PLN Cabang Kendari melalui perjanjian kerja bersama dengan BPVP Kendari telah melaksanakan pelatihan pembuatan Batako dan Paving Blok menggunakan limbah batu bara, dimana saat ini para alumninya juga telah menjalankan usaha tersebut,” imbuhnya.
Selain itu, Kabupaten Konawe Utara melalui perjanjian kerja bersama antara Bupati Utara dengan BPVP Kendari, para alumni pelatihan sebanyak dua paket mendapatkan bantuan mesin jahit dan mesin serta peralatan las kepada setiap siswa Alumni Pelatihan Berbasis Kompetensi BPVP Kendari di Kabupaten Konawe Utara.
Bahkan, Pemerintah Kabupaten Konawe Utara mempermudah pengembangan usaha para alumni pelatihan dengan memanfaatkan hasil mereka.
“Maka dari itu semua harus bergerak dengan cara ini maka menuntaskan tantangan itu bukan hanya isapan jempol belaka. Karena harapan kita, dengan modal keterampilan yang mereka miliki dapat menjadi penolong mereka secara individu atau kelompok dan hasilnya dapat bermanfaat bagi mereka sendiri, keluarga, masyarakat umum, bangsa dan negara,” bebernya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Kendari, Ir. Muhammad Ali Aksa, menambahkan, bahwa persoalan ketenagakerjaan merupakan hal yang tidak dapat diselesaikan secara individu, melainkan butuh peran semua pihak. Pengembangan IKM dan UMKM juga bisa menjadi solusi dalam penuntasan angka pengangguran serta kemiskinan di daerah ini.
“Kami harapkan melalui forum ini, hal itu dapat terwujud karena dengan berkembangnya IKM dan UMKM maka dapat meningkatkan jumlah lowongan kerja,” katanya.
Ia juga berharap, BPVP Kendari dapat menjadi balai besar di Sulawesi Tenggara yang terus memberikan manfaat bagi masyarakat Sultra khususnya dalam membuat terampil para calon angkatan kerja.
“Kami sudah merasakan dampak positif dari keberadaan BPVP Kendari dan itu menyebabkan tingkat pengangguran serta kemiskinan di Kota Kendari menurun secara drastis. Kami harap ke depan hal itu akan terus berlanjut,” katanya.
Senada dengan Ketua FKLPI Sultra, Ahmat juga menyebutkan pihaknya berharap keberadaan FKLPI dapat menjadi solusi untuk pengurangan tingkat pengangguran dan kemiskinan di Sultra, melalui kerja sama yang baik dengan berbagai pihak dan BPVP Kendari.
“Kami akan terus memberikan masukan dan sumbangan pemikiran kepada BPVP Kendari sesuai dengan harapan dan keinginan industri yang ada dalam FKLPI sehingga kebutuhan angkatan kerja sesuai dengan standar atau keinginan dunia industri. Jadi, alumni BPVP Kendari dapat langsung bekerja karena standar kebutuhan angkatan kerjanya sesuai dengan yang diinginkan dunia kerja,” tutupnya.
Kegiatan Rakor ini juga, ada tiga pemateri yang dihadirkan yaitu Kepala Disnakertrans Sultra, La Ode Muhammad Ali Haswandi, Tim Ahli Staf Khusus Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ahmad Luthfi dan Ketua FKLPI Pusat Yusup Adriyanto.
Turut hadir Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sultra, La Ode Muhammad Ali Haswandi Kepala BPVP Kendari Dr La Ode Haji Polondu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Kendari, Ketua FKLPI Sultra, Tim Ahli Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan RI, Ketua APINDO Sultra, Ketua Forum UMKM Kota Kendari, Ketua PHRI Sultra dan 50 orang perwakilan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang tergabung dalam FKLPI Sultra. (Usman)
Discussion about this post